Jakarta (25/11) – PT Famindo Alfa Spektrum Teknologi (FAST) mengadakan diskusi bertajuk “Revolutionizing EV Safety in Indonesia: Breaking Solutions With Innovation” di The Club Djakarta Theater. Acara dihadiri oleh Direktur Sarana Transportasi Jalan Kementerian Perhubungan; Amirullah, Kepala BPLJSJB; Heri Prabowo, EVP of HSSE PT PLN; Doddy B. Pangaribuan. Pihak PT PEI yang mengikuti kegiatan tersebut adalah Direktur Operasi PT PEI; Windhu Paramarta, GM Pemasaran & Penjualan; Reza Fathul Bahri.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Sekjen Periklindo; Tenggono Chuandra Phoa yang menekankan pentingnya kendaraan listrik berbasis EV dalam mendukung “Zero Carbon”.
Saat ini PT FAST menjadi perusahaan yang ditunjuk secara resmi oleh PT Hartindo Chemicatama Industri yang merupakan sau-satunya Manufaktur yang mampu memproduksi kimia pemadam api di Indonesia untuk melakukan pemasaran dan penjualan secara tunggal ke seluruh wilayah Indonesia.
Sementara itu, Chief Executive Officer PT FAST, Willy Hadiwidjaja, menjelaskan tantangan besar yang dihadapi industri kendaraan listrik, yakni risiko kebakaran akibat baterai lithium.
“Thermal-weight dari baterai lithium berbeda dengan api biasa sehingga sulit dipadamkan dengan alat pemadam konvensional. Kami memperkenalkan solusi berupa Lithium Fire Killer yang dirancang khusus untuk mengatasi risiko ini,” ungkap Willy.
PT FAST mengusung 3 konsep utama dalam Fire Safety, yaitu : Predictive, Preventive dan Protective. Salah satu fire Safety yang akan dikembangkan oleh PT Pindad Enjiniring Indonesia yaitu konsep Protective, yaitu berarti menjadi solusi terakhir ketika api dari baterai sudah menyala dan ada manusia di sekitar lokasi kejadian untuk bisa menembakkan APAR khusus untuk baterai lithium. Sebagai pelengkap Protective, PT FAST menggandeng Pindad Enjiniring Indonesia untuk membuat produk dengan merek USS (Undercarriage Suppression System). USS ialah perangkat pemadam api portabel yang dirancang khusus untuk mengatasi kebakaran pada mobil listrik, yakni posisi baterai biasanya berada di bagian bawah atau kolong kendaraan.
Dengan dilengkapi nozzle bertekanan tinggi, USS mampu menjangkau titik api yang sulit dijangkau oleh alat pemadam api ringan (APAR) berbentuk tabung konvensional. Dengan penempatannya di kolong kendaraan, USS tidak hanya efektif menjangkau baterai, tetapi juga memberikan pendinginan suhu yang lebih efisien untuk menjaga struktur bangunan di sekitar area kebakaran, sehingga meminimalkan risiko kerusakan yang lebih luas.
Dengan ada nya penandatanganan tersebut memberi harapan kedepan nya sebagai langkah upaya preventif untuk keselamatan dari PEI sebagai Grup BUMN yang bergerak di bidang engineering dalam hal mengimbangi perkembangan teknologi kendaraan listrik dan mendukung ekonomi lokal seta TKDN di Indonesia dan global.