Bekasi – Memasuki usia 7 tahun pada 2022, Light Rail Transit (LRT) Jabodebek ingin fokus pada penyelesaian proyek nya yang di targetkan rampung Agustus tahun ini.
Operasional LRT Jabodebek secara komersial akan mulai dilakukan pada awal 2023 mendatang yang rencana nya pada 17 Agustus 2022 untuk soft launching demo operasional, sebelum nantinya pada Oktober 2022 akan dilakukan trial run tanpa penumpang.
Pada 23 Mei 2022, progres LRT Jabodebek telah mencapai 90,52%, dimana panjang lintasan sepanjang 44,3km akan melalui 18 stasiun. DIrektur KAI Didiek Hartantyo menjelaskan, prediksi akan terdapat 137.000 penumpang LRT dengan 650 perjalanan setiap hari nya.
Seluruh kereta ini akan mendapatkan tempat parkirnya sendiri di gedung ruang kendali yang terletak di Depo Bekasi Timur dengan luas mencapai 10 hektare dapat menampung hingga 20 trainset yang juga akan memastikan kendali keseluruhan LRT di seluruh lintasan.
Untuk menunjang fasilitas utama LRT akan dibangun sejumlah fasilitas pendukung untuk pemeliharaan LRT tersebut salah satu nya mesin ATWP (Automatic Train Wash Plant). Nantinya, sebelum LRT memasuki Depo LRT untuk maintenance dengan kondisi kotor fasilitas ini dapat digunakan sehingga kereta tetap terlihat bersih.
PT Pindad Enjiniring Indonesia berkontribusi dalam mesin ATWP LRT Jabodebek tersebut yang saat ini sedang di selesaikan di Depo LRT Bekasi Timur. Progres pekerjaan saat ini adalah pengerjaan jalur elektrikal dan plumbing pada jalur kereta serta layouting ruang kendali mesin ATWP. Manager Engineering PT Pindad Enjiniring Indonesia Garry Varian menjelaskan, proyek ATWP tersebut akan rampung pada 3 Agustus 2022, sehingga sesuai dengan jadwal soft launching. Harapannya mesin ATWP (Automatic Train Wash Plant) tersebut dapat berguna dan berfungsi dengan baik serta dapat digunakan di seluruh daerah di Indonesia.