loader image
Berita

Tingkatkan Kesiapsiagaan Karyawan Hadapi Situasi Darurat, PT Pindad Enjiniring Indonesia Gelar Pelatihan P3K

Bandung (24/4) PT Pindad Enjiniring Indonesia (PEI) menyelenggarakan pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) sebagai bagian dari upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam menghadapi kondisi darurat medis di lingkungan kerja. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang rapat Direktorat PT PEI dan diikuti oleh perwakilan karyawan dari berbagai divisi. Kegiatan diawali dengan sambutan dari VP SDM PT PEI; Husni Tamrin beliau mengucapkan selamat datang PMI Kota Bandung di PT PEI dan beliau menekan kan penting nya P3K dilingkungan kerja karena kecelakaan kerja bisa terjadi dimanapun dan kapanpun.

“saya ucapkan selamat datang kepada bapak Iqbal di PT Pindad Enjiniring Indonesia untuk memberikan materi terkait kesalamatan kerja dan memberikan pengetahuan penangan terkait bagaimana jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, artinya potensi kecelakaan kerja bukan hanya terjadi di area berbahaya tetapi area yang dianggap tidak berbahaya pun bisa menimbulkan kecelakaan kerja.”

Pelatihan ini dihadiri narasumber dari PMI Kota Bandung, yaitu Muhammad Iqbal Al-Fiqri, CT., CFAC., seorang instruktur bersertifikat  BNSP dan aktif sebagai staf bidang pengembangan sumber daya manusia di PMI Kota Bandung.

“Alhamdulillah, saat ini saya masih aktif sampai saat ini di PMI Kota Bandung staf bidang pengembangan sumber daya manusia atau diklat dan pelatihan.” Ujar nya.

Sebelum mengikuti sesi pelatihan, peserta dibekali melakukan pre-test untuk mengukur sejauh mana pengetahuan dasar tentang pentingnya P3K. Materi pelatihan juga membahas mengenai penanganan kasus henti napas dan jantung secara tepat dalam waktu 5–6 menit pertama.

“Sering kali korban jatuh di kamar mandi atau di tempat kerja, baru ditemukan lebih dari 30 menit kemudian. Padahal, kita hanya punya waktu 6 menit untuk menyelamatkan otak dari kematian sel. Maka penting untuk memahami dan menguasai teknik dasar resusitasi jantung paru (RJP),” jelas Iqbal dalam paparannya.

Iqbal juga menekankan pentingnya mengenali tanda-tanda vital kematian serta langkah-langkah penanganan seperti pengecekan respons, pembukaan jalan napas, hingga praktik kompresi dada yang benar. Tidak hanya teori, pelatihan juga diisi dengan sesi praktik langsung seperti Hands-Only CPR dan simulasi penggunaan AED (Automated External Defibrillator) yang dapat digunakan oleh orang awam.

Peserta tampak antusias mengikuti pelatihan ini, khususnya saat mencoba langsung teknik RJP dengan bantuan manekin. Dalam sesi akhir, peserta diajarkan pula posisi pemulihan (recovery position) serta prosedur aman dalam memindahkan korban tanpa membahayakan penolong.

PT PEI berharap pelatihan P3K ini dapat menjadi bekal penting bagi seluruh karyawan dalam meningkatkan kesadaran serta selalu waspada terhadap kondisi darurat medis di lingkungan kerja maupun di kehidupan sehari-hari.

Kegiatan diakhiri dengan sesi post test dan pelatihan simulasi kecelakaan kerja serta foto bersama.